Materi
Administrasi (Departemen Diklat dan Kaderisasi)
A.
DEFINISI
Administrasi merupakan suatu proses kerjasama antara dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang dilakukan secara rasional.
Administrasi menurut Trecker (Donovan
dan Jakson, 1991:10) bahwa administrasi merupakan suatu proses yang dinamis dan
berkelanjutan, yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan dengan cara
memanfaatkan secara bersama dan material melalui kordinasi dan kerjasama.
B.
PARADIGMA
Paradigma
1 (1900-1926) dikenal sebagai Paradigma Dikotomi Politik dan Administrasi.
Frank J Goodnow dan
Leonard D White dalam bukunya Politics and Administration menyatakan dua fungsi
pokok dari pemerintah yang berbeda:
a) Fungsi politik
yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara,
b) Fungsi
Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.
Pemisahan antara
politik dan Administrasi dimanifestasikan oleh pemisahan antara badan
legislative yang bertugas mengekspresi
kehendak rakyat, dengan badan eksekutif, yang bertugas mengimplementasikan
kehendak tersebut. Badan Yudikatif dalam hal ini membantu badan legislatif
dalam menentukan tujuan dan merumuskan kebijakan.
Paradigma ini muncul karena adanya
ketidakpuasan terhadap trikotomi ala trias politika, dan kemudian menggantinya
dengan dua fungsi yaitu politik dan administrasi. Politik sebagai penetapan
kebijaksanaan, sedangkan administrasi sebagai pelaksanaan kebijakan.
Paradigma 2 dikenal sebagai
Paaradima Prinsip-Prinsip Administrasi
Di
awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F Willoughby,
serta tokoh lainnya Gulllick & Urwick. Mereka memperkenalkan
prinsip-prinsip administrasi sebagai focus administrasi public.
Perkembangan lebih lanjut banyak
pihak yang menolak dikotomi politik administrasi karena administrasi Negara
bukanlah tanpa nilai (value-free) melainkan sesuatu yang sarat nilai
(value-laden) politik.
Pada paradigma kedua ini pengaruh
manajemen Kalsik sangat besar.Prinsip tersebut dituangkan POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Cordinating, Reporting, dan Budgeting) oleh Gullick dan Urwick.
Paradigma 3 (1950-1970)
adalah paradigma Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik
Dalam konteks ini, admnistrasi Negara
bukanya value free, tapi justru
selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai tertentu. Disini terjadi pertentangan
antara value free administration dan
pihak dengan anggapan value laden
politics. Karena itu, John gaus secara tegas mengatakan bahwa teori
administrasi sebenarnya juga teori politik. Akibatnya muncul paradigm baru yang
menganggap administrasi publik sebagai ilmu politik dimana lokusnya adalah
birokrasi pemerintahan, sedang fokusnya menjadi kabur karena prinsip
administrasi publik. Disini ilmu politik lebih dominan dibanding administrasi
public, sehingga para sarjana administrasi menjadi warganegar kelas dua.
Paradigma 4 (1956-1970)
adalah Administrasi Publik sebagai Administrasi
Para sarjana administrasi public
sebagai warganegara kelas dua membuat mereka mencari alternative yang lain
yaitu ilmu administrasi. Pada paradigma ini administrasi Negara mencari induk
baru yaitu Ilmu Administrasi.
Ilmu administrasi adalah merupakan
studi gabungan teori organisasi dan ilmu manajemen. Dalam paradigma ini muncul
keinginan memisahkan antara organisasi publik dengan organisasi private. Lokus
ilmu administrasi Negara berada pada organisasi publik.
Paradiigma 5
(1970-sekarang) yaitu Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik
Pada paradigm ini memilki focus dan
lokus yang jelas. Fokus Administrasi Publik dalam paradigm ini adalah teori
organisasi, manajemen, kebijakan public, sedangkan lokusnya adalah
masalah-masalah dan kepentingan public.
C.
RUANG
LINGKUP
Ruang
Lingkup Administrasi mencakup bebrapa komponen yang kemudian diistilahkan pula
sebagai kesisteman dalam Administrasi. Bagian-Bagian dalam system Administarsi
dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Simbol Persegi empat adalah
Administrasi, memberikan konseptual yang berlaku secara Universal yang mengarah
kepada proses kerjasama yang dilandasi dengan pemikiran rasional.
2.
Simbol Lingkaran Pertama (1) adalah
Organisasi. Organisasi berfungsi untuk memberikan tata hubungan kerja dan
pembagian kerja sehingga makna keteraturan dalam kerjasama dapat dilaksanakan.
3.
Simbol Lingkaran Kedua (2) adalah
Manajemen. Manajemen merupakan Proses Pemanfaatan Sumber daya Manusia dan
Sumber daya lainnya (5 M + Teknologi) secara Efektif dan Efisien untuk mencapai
suatu tujuan.
4.
Simbol Lingkaran Ketiga (3) adalah
kepemimpinan/Pengambilan Keputusan. Berfungsi untuk mengarahkan manusia dengan
cara mempengaruhi untuk melakukan kerjasama sehingga terlaksana kepercayaaan
antara satu dengan yang lainnya.
5.
Simbol Lingkaran Keempat (4) adalah
Hubungan Manusia (Komunikasi). Aktifitas Administrasi akan mengalami hambatan
dan kelancaran sangat tergantung pada tata hubungan manusia yang terjadi dalam
organisasi.
6.
Simbol Lingkaran Kelima (5) Perilkau
Manusia. Perilaku Manusia pun sangat mempengaruhi kinerja dalam organisasi
(Efektifitas dan Efisiensi).
D.
FENOMENA
dan NOMENA ADMINISTRASI
Fenomena
yang terjadi hingga saat ini, bahwa sebagian besar orang memandang kegiatan
administrasi sebagai kegiatan surat menyurat, kearsipan, tata usaha dan
sebagainya. Namun hal tersebut merupakan hal yang sangat keliru atau tidak benar
adannya. Hal ini bermula ketika sebagian besar orang dalam menerjemahkan
administrasi masih mengikut pada pandangan Eropa Barat atau Eropa Kontinental
(Belanda). Ketika dikaji lebih jauh ada dua pandangan mengenai Administrasi
yang satu dari Belanda dan yang satunya dari Amerika. Dewasa ini, pandangan
yang harusnya dianut oleh sebagian besar orang adalah pandangan dari Amerika
yang dicetuskan oleh mantan Presiden Amerika Woodrow Wilson. Namun melihat
berbagai Fenomena dan nomena yang terjadi, ternyata sangat miris perkembangan
Administrasi di Indonesia yang salah mengartikan Administrasi itu senidri.
Banyak beberapa instansi sekarang yang menyertakan ruangan/kantor Administarsi sebagai
tempat untuk melakukan proses yang berhubungan dengan kegiatan mengolah kertas
atau dokumen-dokumen.
Menurut
Trecker (Donovan dan Jakson, 1991:10) bahwa administrasi merupakan suatu proses
yang dinamis dan berkelanjutan, yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan
dengan cara memanfaatkan secara bersama dan material melalui kordinasi dan
kerjasama. Menurut mereka, kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan
kepemimpinan secara implicit termasuk dalam definisi tersebut. Adapun tugas
administrasi meliputi kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, menginterpretasi dan
menggunakan tujuan organisasi sebagai tuntutan program dan pelayanan,
mengamankan sumber daya keuangan, fasilitas, staff, mengembangkan program dan
pelayanan, mengembangkan struktur dan prosedur organisasi, menggunakan
kepemimpinan dalam pembuatan kebijakan, prinsip-prinsip operasi dan evaluasi
program secara berkesinambungan.
Batasan-Batasan
tersebut diatas secara langsung menepis anggapan yang ada selama ini bahwa
administrasi selalu diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan atau yang
berkaitan dengan pekerjaan mengatur file, membuat laporan administrative ke
pihak atasan, dsb.
Jadi salah ketika kita
masih berfikir kuno dengan mengikuti orang-orang yang tidak mengerti sama
sekali tentang administrasi, maka tertinggallah keilmuan Administrasi itu
sendiri dan siap-siap sarjana administrasi dijadikan orang kedua dalam segala
pekerjaan.
TETAP
SEMANGAT>>>>>Kejayaan dalam Kebersamaan