Cafe Senja... Cafe Senja...cafe halaman rumahku
Sepenggal karya selalu terlahir dalam nuansa senja di halaman rumahku. Julukan itu muncul tatkala kami (penghuni rumah R43 Perdos UNHAS) mendendangkan lagu dengan lirik cafe senja. Entah sengaja atau tidak namun kata ini sesuai dengan suasana yang ada. Cerita demi cerita yang muncul pertanda kami sadar akan kekurangan dan kelebihan sehingga aku butuh kau dan kau butuh aku.
Sepenggal karya selalu terlahir dalam nuansa senja di halaman rumahku. Julukan itu muncul tatkala kami (penghuni rumah R43 Perdos UNHAS) mendendangkan lagu dengan lirik cafe senja. Entah sengaja atau tidak namun kata ini sesuai dengan suasana yang ada. Cerita demi cerita yang muncul pertanda kami sadar akan kekurangan dan kelebihan sehingga aku butuh kau dan kau butuh aku.
Setiap hari, dengan modal seadanya, sebatang lisong hingga segelas kopi mengantar kami dalam dunia dimana curahan pikiran yang menjadi senjata. Dari kisah yang warnanya hitam hingga cerita yang warnanya pink. Walaupun tampak konyol namun sesekali kekonyolan itu yang membuat kami tersenyum dan menghilangkan sejenak beban pikiran yang melekat. Karya pun banyak kami hasilkan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Kami sadar daya cipta yang baik akan muncul dari suasana yang baik pula.
Untuk beberapa bulan kedepan mungkin suasana ini tidak lagi ada. Kami punya jalan masing-masing dan tentunya punya impian yang akan digapai. Itu tidak di cafe senja. Tempat ini hanya medan transisi untuk memikirkan cara terbaik untuk meraih semua impian. Semua ini adalah teka teki yang belum diketahui, tapi setidaknya hari ini, kami punya inisiatif itu.
Cafe Senja... Cafe Senja...cafe halaman rumahku