SEJARAH,
FALSAFAH, ARTI, TUJUAN SASARAN
KULIAH
KERJA NYATA (KKN) KEBANGSAAN
1. Sejarah
KKN Kebangsaan
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon
sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya menyumbangkan
pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu
memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat.
Dari
berbagai pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa dalam berbagai kegiatan
telah memberikan bukti-bukti serta memperkaya akan arti dan peran mahasiswa
sebagai tenaga kerja terdidik dalam berbagai aspek kegiatan pembangunan. Tiga
Perguruan Tinggi pada tahun 1971, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM),
Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Andalas (Unand), pada awalnya
melaksanakan kegiatan yang merupakan proyek perintis yang dikenal dengan
"Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat". Makna dan arti penting yang
terkandung dan kegiatan tersebut semakin dipertegas setelah Presiden RI pada acara
Dies Natalis UGM bulan Februari 1971 menyatakan antara lain: "………………..agar setiap mahasiswa belajar di Desa dalam
jangka waktu tertentu. tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan.
memecahkan persoalan pembangunan sebagai bahan dari kurikulumnya".
Dirjen
Pendidikan Tmggi akhimya berkesimpulan untuk mengembangkan suatu kegiatan
pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di perguruan tinggi secara
nasional, dengan melaksanakan Seminar Nasional di Yogyakarta pada tanggal 17-18
Nopember 1972 yang membahas Proyek Perintis "Pengabdian Kepada
Masyarakat" diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari 3 Universitas Perintis
ditambah dengan 10 perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik 1973/1974,
dan disepakati kegiatan tersebut diberi nama Kuliah Kerja Nyata. Dengan demikian
pertama kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun akademik 1973/1974 oleh 13
Perguruan Tinggi, kemudian tahun 1974/1975 diperluas menjadi 15 perguruan
tinggi.tahun 1975/1976 menjadi 29 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977 semua
Perguruan Tinggi Negeri dan sebagian besar perguruan tinggi swasta telah
menyelenggarakan KKN.
Pengalaman,
pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai hasil evaluasi yang
selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara
ilmiah mengungkapkan bahwa KKN rnemberikan manfaat dalam proses belajar baik
bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan
masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan. Karena itu KKN sebagai bagian dari
kegiatan ekstrakurikuler bagi mahasiswa program S1 dilaksanakan dalam bentuk
pengintegrasian antara kegiatan-kegiatan Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian.serta Pengabdian kepada Masyarakat secara interdisipliner.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak
perguruan tinggi di Indonesia yang telah menjadikan mata kuliah KKN sebagai
mata kuliah wajib, karena kegiatan KKN dirasakan sangat memberikan manfaat
kepada mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah. Hal ini juga di dorong oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi yang
menfasilitasi adanya pelatihan-pelatihan tentang KKN dan Hibah kompetisi untuk
kegiatan-kegiatan KKN. Pengelola KKN di
berbagai perguruan tinggi juga aktif dalam mengembangkan berbagai bentuk KKN-PPM
dan kerjasama dengan berbagai pihak,
seperti dengan berbagai kementerian, pemerintah daerah, lembaga swadaya
masyarakat, perusahaan swasta, dan juga lembaga-lembaga internasional.
Pelaksanaan KKN sudah menjadi kegiatan
nasional, dimana beberapa perguruan tinggi tidak hanya melaksanakan KKN di
wilayah lokasi perguruan tingginya, tetapi juga ke berbagai daerah, provinsi
dan kabupaten di Indonesia, termasuk ke wilayah-wilayah daerah tertinggal,
terpencil dan wilayah perbatasan negara Indonesia. Antar perguruan tinggi juga sudah terjalin
kerjasama untuk melaksanakan KKN Bersama, pertukaran mahasiswa KKN, dll.
Semangat dalam pengembangan kegiatan KKN
dan kolaborasi antar perguruan tinggi tersebut, perlu didukung dan
ditindaklanjuti dalam satu wadah kegiatan yang lebih besar dan bersifat nasional,
yaitu “KULIAH KERJA NYATA KEBANGSAAN (KKN KEBANGSAAN)”.
2. Falsafah
KKN Kebangsaan
Kuliah
Kerja Nyata Kebangsaan (KKN Kebangsaan) adalah KKN yang
dilaksanakan secara nasional oleh perguruan tinggi di Indonesia dengan
pendekatan lintas keilmuan pada suatu waktu dan daerah tertentu dengan
mengangkat tema yang bersifat strategis.
Kegiatan
nasional ini akan dilaksanakan setiap tahun, dan diharapkan dapat dijadikan
salah satu model pembelajaran pendidikan karakter bagi para mahasiswa. KKN Kebangsaan akan melibatkan berbagai
stakeholder (Warga dan Pemerintah Daerah setempat, TNI, Polri, bahkan
perusahaan-perusahaan melalui program CSR). Dengan demikian, melalui KKN
Kebangsaan ini, diharapkan berbagai pihak diajak bersama-sama peduli membangun
daerah sekitarnya menjadi daerah yang lebih baik.
3. Tujuan
Tujuan
pelaksanaan KKN Kebangsaan adalah :
a. Meningkatkan semangat NASIONALISME dan rasa
persaudaraan mahasiswa se Indonesia
b. Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan
menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
c. Meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan
tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional
d. Mengembangkan wawasan, karakter dan soft skill
mahasiswa
e. Menanamkan jiwa dan nilai-nilai kebersamaan,
kemandirian, etos kerja dan tanggung jawab
4. Sasaran
Pada dasarnya
kegiatan KKN Kebangsaan diarahkan kepada 3 sasaran, yaitu
a. Mahasiswa
1) Membentuk
jiwa nasionalisme, persatuan dan kesatuan
2)
Memperdalam
pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang ke-bhinneka tunggal
ika-an
3) Mendewasakan
pola pikir mahasiswa dalam setiap menganalisis dan menyelesaikan masalah yang
ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
4) Membentuk sikap
dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
5) Memberikan
ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan
dan pembangunan.
6)
Membina
mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan problem
solver.
Dengan mengikuti kegiatan KKN Kebangsaan, mahasiswa diharapkan
akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan
akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa
mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif
solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai
pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.
b. Perguruan
Tinggi
1) Perguruan
Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan, dengan adanya
umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan
demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika
masyarakat.
2) Perguruan
Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya
dalam pengembangan IPTEKS.
3) Perguruan
Tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan
penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.
4) Sinergi
antara PT dalam menjalankan tri-dharma perguruan tinggi dalam rangka
transformasi IPTEKS kepada masyarakat dan pemerintah daerah.
c. Masyarakat
dan Pemerintah
1) Memperoleh
bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan pembangunan
dan pengembangan masyarakat.
2)
Memperoleh
pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pemberdayaan masyrakat dan
daerah.
3) Membentuk
kader-kader pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.